Rabu, 17 April 2013

Bangunan Ramah Lingkungan di Zimbabwe Meniru Rumah Rayap


Pusat Eastgate di Harare, Zimbabwe merupakan tipikal arsitektur ramah lingkungan dan sensitif dalam beradaptasi ekologis. Kompleks perkantoran dan perbelanjaan terbesar di negara tersebut merupakan salah satu produk arsitektur yang menggunakan prinsip biomimikri. bangunan berketinggian sedang ini didesain oleh arsitek Mick Pearce yang terafiliasi dengan para insinyur di Arup Associates, tidak memiliki AC atau pemanasan namun tetap diatur selama setahun dengan secara dramatis menggunakan energi yang lebih sedikit menggunakan metode desain yang terinspirasi oleh teknik batubata lokal Zimbabwe dan gundukan rayap Afrika yang dapat mendinginkan suhu di dalam dengan sendirinya.





Rayap di Zimbabwe membangun gundukan yang sangat besar yang di dalamnya diternakkan sebuah jamur sebagai makanan utama. Jamur ini harus disimpan dalam suhu tepat 87 derajat Farenheit, sementara suhu di luar berkisar 35 F pada malam hari hingga 104  F di siang hari. Rayap ini dapat mencapai hal ini dengan jalan secara konstan buka dan tutup serangkaian ventilasi pemanasan dan pendinginan di keseluruhan gundukan sepanjang hari. dengan sebuah sistim yang sangat memperhatikan arus konveksi, udara dihisap pada bagian yang paling rendah dari gundukan, ke dalam menuju pagar yang berdinding lumpur, dan ke atas melalui sebuah saluran menuju puncak  gundukan rayap. Industri rayap ini secara konstan mengganti lubang angin baru dan yang lama dengan tujuan untuk pengaturan suhu.

Pusat Eastgate, sebagian besar terbuat dari semen, memiliki sistim ventilasi yang beroperasi yang mirip. Udara dari luar di ambil, kemudian dihangatkan atau didinginkan oleh massa bangunan bergantung mana yang lebih panas, semen bangunan atau kondisi udara. Kemudian udara tersebut disalurkan ke lantai bangunan dan perkantoran sebelum keluar dari cerobong di bagian atas. Kompleks bangunan ini terdisi dari dua bangunan yang bersebelahan yang dipisahkan oleh ruang terbuka yang tertutup oleh kaca dan terbuka untuk angin lokal.


Udara secara kontinu diambil di ruang terbuka ini dengan menggunakan fans di lantai pertama. kemudian didorong secara oleh bagian pasokan saluran vertikal yang berlokasi di pusat spine dari tiap-tiap bangunaan. Udara segar menggantikan udara pengap yang naik ke atas dan keluar lewat titik pembuangan di langit-langit tiap lantai. Akhirnya udara tersebut  masuk ke bagian saluran pembuangan vertikal sebelum membanjiri dari bangunan menuju cerobong-cerobong.

Pusat Eastgate ini menggunakan kurang dari 10% energi bangunan konvensional yang ukurannya sama. efisiensi ini dierjemahkan secara langsung ke lini bawah: pemilik Eastgate telah menhemat sebesar 3.5 juta $ karena tidak perlu menerapkan sistim AC. Di luar menjadi ekoefisien dan lebih baik untuk lingkungan, penghematan ini juga berpengaruh ke penyewa gedung, yang menyewa 20% lebih rendah daripada penyewa di bangunan sekitarnya.


Siapa yang mengira replikasi dari desain yang diciptakan oleh rayap tidak hanya mennyediakan sebuah solusi kontrol yang tepat namun juga menjadi strategi efektif dalam hal biaya bagi manusia dalam konteks lingkungan yang menantang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar